Saturday, 1-2-2025 14:07 201
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan jumlah petani semakin menyusut lantaran tidak ada generasi penerusnya. Untuk itu, pemerintah mengadakan program Brigade Pangan yang melibatkan generasi milenial.
Pria yang akrab disapa Mas Dar ini menyebut program tersebut melibatkan pemuda-pemuda lokal setempat. Kemudian, pihaknya yang akan menyediakan sarana produksi pertanian.
"Kita ada optimalisasi lahan rawa dan juga cetak sawah, kan enggak ada orangnya di situ. Maka kita membentuk satu brigade dari pemuda lokal situ. Kalau bisa, kita beri sarana produksi pertanian, kita beri alat, supaya dia bisa mengolah tanah itu," kata Sudaryono saat ditemui di Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Jumat (31/1/2025).
Sudaryono menerangkan setiap kelompok atau brigade berisi 15 orang dan menggarap 200 hektar lahan. Saat ini setidaknya hampir seribu brigade yang tersebar di sejumlah wilayah Indonesia, seperti Kapuas, Merauke, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, hingga Jambi.
"Dari olahan itu, 15 orang mengelola 200 hektare, maka pendapatannya setelah dihitung, hasil panen dan seterusnya, dikurangi beban biaya dan seterusnya, itu 15 orang itu masing-masing sebulannya rata-rata dapat Rp 15 juta sampai Rp 20 juta, itu maksudnya dari petani milenial yang rame-rame di sosmed," imbuh Sudaryono.
Sudaryono menambahkan alasan jumlah petani di Indonesia kian menyusut. Salah satunya, beragamnya pekerjaan di Indonesia. Dia menerangkan situasi ini berbeda dengan situasi pada tahun 1960 atau 1970an, di mana petani masih menjadi salah satu pekerjaan utama.
"Kalau kita bandingkan tahun 60-70, ya dulu lapangan pekerjaan kan tidak sebanyak, diversifikasi lapangan pekerjaan kan tidak sebanyak sekarang. Artinya orang zaman dulu ya tahunya pertanian. Makin ke sini, tanah pertaniannya juga kan enggak pernah nambah. Ini memang menjadi tantangan bagi kita," tutur Sudaryono. (Yoy)
Sumber : detikcom