Gambar App
XSpace Radio
Dapatkan info lengkap disini

Apa Benar Hewan Kurban Bisa Tularkan Covid 19 ?

Friday, 31-7-2020 07:19 82

Gambar Konten

Idul Adha tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Perayaannya tak semeriah biasanya, karena tahun ini pandemik COVID-19 belum juga usai. Bahkan, di Indonesia kasusnya masih terus mengalami kenaikan.

Bicara tentang COVID-19 dan Idul Adha, mungkin banyak yang bertanya-tanya, apakah hewan kurban bisa mengidap dan menularkan COVID-19? Pasalnya, sempat diberitakan bahwa ada sejumlah hewan yang tertular penyakit pernapasan tersebut.

Untuk menjelaskan permasalahan ini lebih lanjut, IDN Times menghubungi dokter hewan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. drh. Denny Widaya Lukman, MSi. Berikut ini penjelasannya!

1. Hewan kurban tidak dapat menularkan COVID-19

Secara tegas, Dr. Denny mengatakan bahwa hewan kurban tidak bisa menularkan SARS-CoV-2, virus corona strain baru penyebab COVID-19. Ini selaras dengan pernyataan Badan Kesehatan Hewan Dunia (World Organizations for Animal Health), bahwa hingga saat ini tidak ada hewan ternak yang tertular dan bisa menularkan COVID-19. 

"Belum ada bukti baik secara eksperimen maupun analisis risiko bahwa hewan ternak dapat tertular COVID-19. Yang ada laporannya hanya pada hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing, dan juga hewan di kebun binatang," terangnya saat dihubungi IDN Times pada hari Kamis (30/7). 

Jadi, kamu tak perlu takut mengonsumsinya karena hewan ternak seperti sapi, kambing, atau domba sejauh ini belum terbukti dapat menularkan penyakit yang sudah menginfeksi lebih dari 17 juta populasi dunia ini (data dari Johns Hopkins 30/7.

2. Penularan yang harus diwaspadai adalah dari manusia ke manusia.

"Lalu kenapa pemerintah mengatur pemotongan hewan kurban terkait COVID-19? Itu bukan karena hewan dapat tertular dan bukan karena hewan dapat menularkan COVID-19 antarhewan dan juga ke manusia. Ini untuk menghindari penularan dari orang ke orang yang menjual ternak, yang membeli ternak, dan yang menangani hewan potong," dokter hewan tersebut menjelaskan.

Sejauh ini, penularan COVID-19 yang harus diwaspadai tetap dari manusia ke manusia. Terlebih lagi apabila proses penyembelihan dan pembagian daging kurban berpotensi menciptakan kerumunan orang. Kita mana tahu kalau di antara orang-orang itu ada pasien positif atau orang tanpa gejala.

3. Protokol kesehatan yang wajib dipatuhi saat menyembelih

Inilah kenapa Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan menerbitkan surat edaran tentang pelaksanaan kegiatan kurban di kala pandemik COVID-19. Berikut ini adalah protokol yang harus dilaksanakan selama penyembelihan hewan kurban.

  • Pemotongan hewan sebaiknya dilakukan di Rumah Potong Hewan Ruminansia (RPH-R) atau pemotongan terpusat;
  • Tetap jaga jarak fisik dan batasi jumlah orang yang terlibat dalam pemotongan hewan kurban;
  • Panitia harus mengenakan alat perlindungan diri, minimal masker selama proses pemotongan hingga pembagian daging kurban;
  • Fasilitas pemotongan hewan harus menyediakan tempat cuci tangan dengan air dan sabun serta hand sanitizer untuk panitia dan orang-orang yang terlibat;
  • Hindari jabat tangan dan berkerumun, terlebih jika hanya untuk melihat proses penyembelihan;
  • Panitia harus segera mandi serta berganti pakaian bersih setelah menyembelih dan melakukan kontak dengan orang lain;
  • Distribusi daging kurban hanya dilakukan oleh panitia dari rumah ke rumah agar tidak menimbulkan kerumunan.

Jadi sudah terjawab ya, kalau hewan kurban tidak bisa menularkan COVID-19 kepada sesamanya ataupun manusia. Begitu pula dengan daging kurban. Kamu tak perlu khawatir mengonsumsinya asal dimasak dengan benar.

Hal terpenting adalah tetap melaksanakan protokol kesehatan dan hindari kerumunan. Amannya, tak perlu ikut-ikutan melihat proses pemotongan hewan kurban seperti tahun-tahun sebelumnya. Baiknya di rumah saja, ya, sambil menyantap hidangan lezat khas Idul Adha. (Yoy)

Sumber : IDN Times

Berita lainnya