Wednesday, 2-10-2024 16:43 414
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi kembali menegaskan bahwa Pemerintah melarang platform e-commerce asal China, Temu, untuk masuk ke pasar Indonesia.
Meski ada upaya lobi dari Temu untuk bisa berbisnis di Indonesia, Budi Arie tetap berpegang teguh kalau e-Commerce tersebut tidak bisa berkompetisi dengan Tokopedia, Shopee, Lazada, dan lainnya di sini.
"Enggak. Temu enggak bisa (masuk ke Indonesia) karena merusak ekosistem, terutama UMKM Indonesia," tegas Budi Arie ditemui media seusai acara Peluncuran Sistem Nasional Peringatan Dini Kebencanaan di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jakarta, Selasa (1/10/2024).
Disampaikan Budi Arie, Pemerintah Indonesia tidak akan memberikan Temu kesempatan menjalani usahanya itu. Sebab, kehadiran Temu berpotensi memberikan dampak buruk terhadap perkembangan UMKM di tanah air.
"Kita enggak kasih kesempatan. Masyarakat rugi kan, kita mau jadi ruang digital itu yang membuat masyarakat produktif dan lebih untung. Kalau membuat masyarakat rugi, buat apa? Ya sudah biarkan ya," jelasnya.
"Enggak ada (lobi). Kita tetap larang. Hancur UMKM kita kalau dibiarkan," kata Budi Arie menambahkan.
Sebagai informasi, Temu adalah platform e-Commerce asal China yang menggunakan metode penjualan factory to consumer, yakni penjualan langsung dari pabrik ke konsumen. Cara tersebut dinilai pemerintah akan memberikan dampak buruk pada keberlanjutan pelaku UMKM di dalam negeri.
Adapun, Temu berupaya masuk ke pasar Indonesia, namun gagal yang salah satunya karena merek Temu sudah ada yang menggunakan di Indonesia. Temu merupakan e-Commerce yang dibentuk oleh mantan insiyur Google bernama Colin Huang. (Yoy)
Sumber : detikcom