Saturday, 4-7-2020 22:05 84
Banyak masyarakat yang mungkin masih tidak menyadari bahwa penggunaan plastik pada kehidupan sehari-hari bisa menjadi sumber dari masalah besar pada lingkungan. Kebiasaan masyakarat yang mengonsumsi produk dengan menggunakan plastik sekali pakai menjadi penyebab utama timbulnya polusi yang ada.
Dilansir dari laman onegreenplanet, penggunaan plastik sekali pakai dapat menyebabkan penumpukan secara besar-besaran di tempat pembuangan akhir. Banyak pula plastik dengan kandungan bahan kimia berbahaya yang dapat masuk ke dalam tanah dan menimbulkan kerusakan.
Selain itu, tentunya plastik akan sulit untuk terurai walaupun sudah dipotong kecil-kecil. Plastik sekali pakai yang dibuang ke tempat sembarang, juga akan memengaruhi ekosistem hewan, yang tidak sengaja mengonsumsi atau terjerat oleh sisa-sisa dari plastik yang tidak dapat terurai.
Jenis plastik sekali pakai juga ada berbagai macam. Dilansir dari laman naturespath, beberapa jenis dari plastik sekali pakai tersebut antara lain, sendok & garpu plastik, plastik kresek belanjaan, botol minuman, sedotan plastik, dan styrofoam.
Menurut laporan dari peneliti di PBB, hanya 9% dari 9 miliar ton plastik yang sudah di daur ulang di seluruh dunia. Sisanya membutuhkan waktu ratusan tahun untuk plastik dapat terurai, begitu terurai pun plastik-plastik tersebut berubah menjadi mikroplastik yang juga bisa berpengaruh untuk lingkungan.
Ilustrasi Plastik - (Foto: shutterstock)
|
Apalagi frekuensi penggunaan kemasan air minum berbahan plastik yang tentunya lebih besar, karena merupakan salah satu kebutuhan pokok.
Baru-baru ini di Indonesia, terdapat kabar mengenai kemasan air minum galon sekali pakai yang diklaim lebih aman oleh produsennya. Namun faktanya, hal tersebut tentu akan membuat kondisi sampah plastik nasional menjadi lebih buruk. Dengan ukuran galon air yang lebih besar, tentu volume sampah plastik juga akan meningkat secara drastis. Selain itu gallon sekali pakai mengancam terjadinya perubahan perilaku masyarakat yang sudah teredukasi dengan pemakaian gallon duna ulang selama puluhan tahun.
Padahal dilansir dari laman World Economic Forum, Indonesia sedang gencar-gencarnya untuk menjadi negara yang bebas plastik di tahun 2040. Adapun terdapat 5 aksi yang menjadi target Indonesia dalam memerangi sampah plastik antara lain mengurangi penggunaan plastik harian, mengubah desain produk, menekan tingkat pengumpulan plastik hingga 80% di 2025, menggadakan kapasitas daur ulang, serta membangun fasilitas pembuangan yang aman. (Yoy)
Sumber : detik.com