Monday, 13-7-2020 16:45 101
Masker jadi salah satu benda yang tak boleh tertinggal dan tak lupa dipakai saat bepergian. Namun sayangnya, masih banyak orang melakukan kesalahan saat memakai masker.
"Masker di era new normal itu sudah harus dijadikan kebiasaan, sama seperti dengan kita memakai baju yang sudah refleks. Kalau tidak pakai, pasti malu," ujar Kabid Humas Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI), Mika Inkiriwang melalui pesan singkat, Kamis (9/7).
Dalam penggunaan masker, lanjut Mika, ada protokol yang perlu diperhatikan. Kesalahan saat menggunakan berakibat pada penurunan efektivitas masker dan meningkatnya risiko penularan. Berikut beberapa kesalahan saat memakai masker.
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer sebelum mengenakan masker. Mika mengatakan, langkah ini dilakukan untuk memastikan masker tetap steril.
Pada saat-saat tertentu, Anda pasti akan melepas masker. Namun, masih banyak ditemui orang yang melepas masker dengan memegang bagian depan masker.
Jangan sentuh bagian depan masker. Alih-alih menyentuhnya, buka masker dengan melepas tali yang mengait di telinga.
"Kenapa kita tidak bisa pegang bagian tengah masker? Karena di situ pusat bakteri dan virus menempel," kata Milka.
Kebiasaan ini paling banyak ditemui. Karena melepas masker dirasa merepotkan, banyak orang cukup menurunkan masker ke bagian dagu saat makan, misalnya. Padahal, menurunkan masker ke area dagu bukan solusi.
Cara tersebut, kata Mika, tanpa sadar membuat area kulit sekitar dagu terpapar bakteri atau virus dari permukaan masker yang menempel.
Lipat masker dengan baik. Mika mengatakan, jangan sampai bagian luar masker menyentuh bagian dalam masker.
"Tujuannya sama, menghindari paparan bakteri dan virus yang menempel di bagian luar masker," imbuhnya.
Sebagian orang mengenakan masker hanya sebagai formalitas. Masker kerap dilepas-pasang karena alasan ketidaknyamanan.
Namun, angka kasus positif Covid-19 terus meningkat setiap harinya. Kondisi tersebut seharusnya membuat orang sadar untuk rajin mengenakan masker.
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Pencegahan Penanganan Covid-19, Rizky Ika Syafitri mengatakan bahwa banyak faktor yang menyebabkan peningkatan angka kasus, salah satunya penggunaan masker yang tidak konsisten. (Yoy)
Sumber : CNN Indonesia