Thursday, 28-9-2023 10:11 285
Penyakit jantung masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, dr Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, sekitar 20 juta orang di dunia mengidap sakit jantung setiap tahun. Di Indonesia sendiri ada sekitar 860 ribu kasus penyakit jantung setiap tahun.
Ia juga menyebut, penyakit jantung menjadi salah satu penyakit yang membebani biaya kesehatan terbesar. Bahkan selain membebani anggaran negara, penyakit tersebut juga mengurangi produktivitas masyarakat. Sebab, mereka harus menjalani perawatan medis.
"Data menunjukkan juga pembiayaan kesehatan sekitar 20,5 triliun habis untuk membiayai penyakit katastropik, seperti jantung, stroke, hingga diabetes melitus, penyakit-penyakit katastropik," ucapnya saat ditemui di acara 'Indonesia Heart Walk 2023' di Plaza Tenggara Gelora Bung Karno (GBK), Kamis 29/9/2023.
Lebih lanjut, dr Maxi memberikan apresiasi pada langkah-langkah dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, Yayasan Jantung Indonesia, Rumah Sakit Harapan Kita, dan Departemen Kardiovaskular dari UI, yang terus berinovasi dan membuat program sangat berarti untuk menyelamatkan nyawa seseorang dari penyakit jantung.
Ia juga menyebut, Kemenkes saat ini juga tengah melakukan transformasi kesehatan.
"Kemenkes sedang melakukan transformasi kesehatan, pilar pertama dan kedua, untuk menguatkan layanan primer, skrining-skrining penyakit yang tidak menular, kami sudah melakukan lebih dari 30 an juta untuk penyakit tidak menular, termasuk di dalamnya skrining untuk EKG," katanya.
"Kami juga memasukkan skrining baru ini, 'Menari' ini sangat-sangat strategis masuk dalam dasbor kami," lanjutnya lagi.