Wednesday, 23-8-2023 08:44 384
Setelah Hyundai dan Wuling memproduksi battery electric vehicle (BEV) di Indonesia, kini muncul pabrikan lain yang berencana untuk melakukan langkah serupa, yaitu Chery. Pabrikan asal China itu sudah menyatakan minat untuk memproduksi Omoda 5 EV di Tanah Air.
Executive Vice President of CSI Qu Ji Zong mengungkapkan, pihaknya tengah menunggu kepastian regulasi dari pemerintah, terutama soal insentif yang bakal keluar seperti di tahun ini. Hal itu penting untuk menentukan berapa harga mobil listrik yang pas untuk dijual. Kemungkinan produksi BEV ini baru akan dimulai di awal tahun depan.
"Awal Januari 2024 setelah dapat kalkulasi untuk harganya, untuk awal soal TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) sebenarnya kita udah hitung, kita sudah CKD, dan beberapa part sudah lokalisasi, jadi beberapa sudah jalan, tinggal nego official sehingga bisa dihitung akurat angka pastinya. Di kuartal I atau tahun depan semoga bisa keluar harganya untuk Omoda 5 EV," kata Qu Ji Zong.
Salah satu persyaratan untuk mendapat insentif di aturan saat ini adalah pabrikan harus memenuhi angka 40% TKDN. Jika tidak, maka pemerintah tidak akan memberikan subsidi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10%. Insentif ini juga sudah dinikmati Wuling dan Hyundai. Namun, aturan tersebut bisa saja berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan pemerintah, karena itu pabrikan meminta kepastiannya.
"TKDN kita sudah mulai hanya tinggal nunggu regulasi pemerintah yang emang sudah fix, baru kita bisa hitung lagi untuk announce secara official," kata Qu Ji Zong.
Saat ini Chery sudah mulai melakukan produksi atau perakitan kit Omoda 5 versi bensin sejak Maret lalu. Ke depannya, pabrikan bakal fokus pada tiga aspek. Selain produksi mobil, rantai pasok dari hulu ke hilir juga bakal dilakukan di Indonesia.
"Jadi ada 3. Pertama produksi lokal, kedua RnD (Research and Development) dan ketiga spare part purchasing. Dari tiga ini yang akan kita kalkulasi dan negosiasi dengan pemerintah untuk mendapat policy akhirnya," sebut Qu Ji Zong.
Rencana pabrikan China ini memproduksi mobilnya di Indonesia sudah dilakukan sejak lama. Tahun lalu, bos Chery bahkan sudah bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Beijing, China untuk menyeriusi investasi senilai hampir US$1 miliar. Nilai tersebut meliputi aktivitas produksi dan manufaktur di Indonesia dengan perkiraan kapasitas mencapai 200.000 unit kendaraan.
Jika berjalan sesuai rencana, maka bakal bertambah pabrikan yang memproduksi BEV di Indonesia. Saat ini, hanya ada dua pabrikan yakni Wuling yang memproduksi Air ev dan Hyundai dengan Ioniq 5. (Yoy)
Sumber : CNBC Indonesia