Thursday, 30-11-2023 09:11 278
Tak hanya membangun infrastruktur telekomunikasi di wilayah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T), Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) punya mimpi lainnya untuk Indonesia.
Seperti diketahui, Bakti memegang peranan penting dalam membantu pemerataan konektivitas di daerah pelosok tanah air yang selama ini masih menjadi pekerjaan rumah. Namun rupanya, ada hal yang lebih besar lagi yang tak kalah pentingnya dikerjakan oleh Bakti.
"Yang dilakukan Bakti saat ini bukan hanya soal infrastrukturnya saja, tapi ada lagi yang terkenal daripada itu," ucap Direktur Utama Bakti Kominfo Fadhilah Mathar saat Media Gathering Kementerian Kominfo di Jakarta, akhir pekan lalu.
Selain mengentaskan kesenjangan digital dengan kehadiran infrastruktur telekomunikasi di 3T, Bakti menargetkan transformasi digital di desa-desa.
"Kalau targetnya ekosistem ini tidak sebanyak infrastrukturnya karena memang kami core-nya adalah konektivitas dan akses. Misalnya, tahun ini kita mengharapkan ada 50 sentra produktif yang bisa kita bangun literasinya dan sense untuk digitalisasi untuk bisnis komersialnya. Kemudian, ada 500 masyarakat guru dan targetnya siapa di daerah 3T itu kecil," tutur wanita yang disapa Indah ini.
"Tetapi, yang ingin kita kejar adalah kita ingin menjadi Indonesia maju, negara dengan ekonomi dunia tingkat empat atau lima di tahun 2045. Tidak bisa itu terjadi kalau kita tidak mengiklusifkan desa, karena pembagiannya adalah GDP (Gross Domestic Product/Produk Domestik Bruto)," jelasnya.
Dirut Bakti Kominfo mengungkapkan bahwa berdasarkan penelitian, desa-desa yang mengadopsi digital memiliki potensi pertumbuhan ekonomi lima kali lebih besar dibandingkan dengan perkotaan. Hal itu dimungkinkan karena masyarakat di pedesaan sebagai first mover sehingga memiliki ruang pertumbuhan yang lebih besar.
"Dengan adanya internet, infrastruktur, yang telah dibangun oleh Pak Presiden Jokowi dengan sangat luar biasa, sehingga akuisisi ilmu pengetahuan itu bisa diserap dengan lebih cepat. Produktivitas bisa didorong dengan lebih baik dengan adanya transformasi digital," kata Fadhilah.
Untuk itu, Bakti Kominfo akan semakin gencar mempercepat transformasi di desa-desa. Harapannya, hal tersebut tidak hanya memberikan kontribusi lokal, melainkan turut berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.
"Transformasi digital itu akan berpengaruh 0,7% sampai 1% dari CAGR (Compounded annual growth rate) pertumbuhan ekonomi dan kita mengharapkan dengan inklusif kita ini desa-desa juga memberikan kontribusi kepada growth kita. Kalau mau jadi Indonesia maju minimal di 6%, idealnya 6,2% sampai 6,5% per tahun," pungkasnya. (Yoy)
Sumber : detiknews