Monday, 29-6-2020 17:27 87
by Setiawan Mahasiswa Unitomo Surabaya
Menjadi pengusaha memang memiliki tantangan dan hambatan. Salah satu hambatannya adalah cemoohan dan ejekan dari orang terdekat.
Kenny Alkano, pemilik Abon Nona Tuna ini sempat merasakannya. Kenny diejek karena berpendidikan tinggi, namun hanya mampu berjualan produk abon tuna.
Kendati demikian, produk olahan ikan ini mampu diterima masyarakat luas. Dengan kerja kerasnya, Kenny mampu memiliki reseller hingga ke luar negeri. Sebab, 80 persen penjualan produk abon tuna ini dipasarkan melalui digital atau online.
" Tuna itu memiliki protein yang tinggi dan kandungan vitamin yang melimpah. Produk saya juga sudah diuji laboratorium ", kata Kenny.
Pemasaran produknya menurut Kenny, 80 persen melalui digital. " Saya sudah mengirim ke seluruh Indonesia, bahkan produk tuna ini sudah tembus sampai ke luar negeri ".
Saat mengawali usahanya, Kenny hanya bermodalkan uang tabungan sebesar 7 juta. Sebelum adanya wabah COVID-19, omset yang didapat Kenny sudah 50 juta per bulan. Namun, omzetnya meningkat di tengah pandemi COVID-19 justru mencapai 90 juta per bulan.
“Untuk modal awalnya Rp 5-7 juta. Omzet per bulannya sebelum ada pandemi COVID-19 bisa capai Rp 40-50 juta. Saat ada pandemi, Alhamdulillah meningkat jadi Rp 80-90 juta per bulan,” katanya.
Pesan Kenny, kalau mau usaha harus yakin apa yang dilakukan supaya tidak goyah saat diterpa masalah apalagi cemoohan. (Yoy)