Saturday, 22-8-2020 07:56 93
Sudah sekitar lima bulan bioskop di Jakarta berhenti beroperasi seiring dengan kebijakan PSBB yang diterapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Ketua Gabungan Perusahaan Bioskop Seluruh Indonesia(GPBSI) Djonny Sjafruddin mengatakan, penutupan ini tentu sangat memukul bisnis bioskop di Ibu Kota. Kerugiannya diperkirakan mencapai ratusan miliar.
Kendati mengalami rugi cukup besar, ia memastikan, bioskop tetap memiliki prospek bisnis yang baik kedepannya. Lantaran, sejumlah daerah di Indonesiajuga sudah mulai kembali membuka bioskopnya.
"Saat ini bioskop hanya di daerah Jakarta yang enggak bisa dibuka, tapi di daerah lain seperti di kabupaten sudah banyak dibuka," katanya kepada Kompas.com, Jumat (21/8/2020).
Meski demikian, Jakarta menjadi pusat dari industri kreatif ini sehingga memiliki pengaruh yang besar secara nasional.
Ia bilang, film yang diproduksi dari dalam maupun luar negeri selalu ditayangkan pertama kali di Jakarta. Sehingga, jika bioskop di Ibu Kota masih tutup, penyaluran film juga bisa terdampak ke daerah.
Djonny mengungkapkan, lebih 50 persen dari total bioskop di Indonesia ada di Jabodetabek, dengan Jakarta memiliki pangsa pasar yang paling besar dalam industri kreatif tersebut.
Oleh sebab itu, ia berharap pemerintah bisa segera mengambil kebijakan yang tepat untuk mendukung pemulihan dan keberlangsungan bisnis bioskop ini.
"Yang kami harapkan pemerintah keluarkan kebijakan yang arif dan bijaksana. Pengkajian dari internasional juga sudah banyak masuk, bahwa risiko bisokop itu jauh dari kemungkinan pemikiran orang, tidak begitu berbahaya," kata dia. (Yoy)
Sumber : kompas.com