Gambar App
XSpace Radio
Dapatkan info lengkap disini

Start Up Digital Luar Jawa Juga Berdaya Saing

Monday, 22-5-2023 19:40 188

Gambar Konten

Sebaran perusahaan rintisan digital atau startup masih timpang antara yang berada di Pulau Jawa dan luarnya. Padahal, berbicara soal potensi sumber daya manusia, sudah mulai seimbang.

Berdasarkan riset Tech in Asia menunjukkan, sepanjang 2022 lalu, hanya tiga startup dari luar Pulau Jawa yang peroleh pendanaan dari total 264 pendanaan. Ketimpangan terjadi ketika 205 startup tersebut berasal dari Jakarta.

Senada hal tersebut, venture capital ternama, yakni East Venture dalam Digital Competitiveness Index 2022 juga menyebutkan, hanya Kota Denpasar sebagai satu-satunya kota di luar Pulau Jawa yang memiliki peringkat daya saing digital.

Padahal, riset dari Deloitte menunjukkan, praktik inklusi dalam bisnis memiliki dampak langsung terhadap performa perusahaan. Perusahaan yang menduduki peringkat tertinggi pada ranah praktik inklusi bisnis memiliki arus kas 2,3 kali lebih tinggi dan 1,8 kali lebih cepat beradaptasi terhadap perubahan.

Studi Deloitte di Australia menyebut kegiatan inklusi bisnis secara keseluruhan diperkirakan mampu menambah PDB negara sebesar USD 5miliar (sekitar Rp78 triliun) setiap tahunnya.

Melihat persoalan tersebut,  Telkom  melalui program Indigo terus berupaya dan sedang aktif membina startup    seluruh Indonesia sejak 2013 lalu di Bandung. Tak hanya dipusatkan di Pulau Jawa, pembinaan dilakukan melalui 16 IndigoSpace (pusat komunitas) dan 4 IndigoHub (pusat inkubasi) dengan 45.000 lebih IndigoSpace member seluruh Indonesia

Tercatat hingga akhir 2022 lalu, program Indigo sudah menginkubasi 206 startup dari 11 vertikal se-Indonesia. Sekitar 12,6% atau 29 startup lulusan Indigo berhasil meraih pendanaan lanjutan (follow-on-funding) dengan total pendanaan tahap pendanaan tahap awal Rp71,8 miliar. Serta 1 startup telah mencatatkan diri sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia.

Nur Islami Javad, Vice President Startup Bandung, mengatakan, Indigo juga rutin menyelenggarakan kegiatan yang mempertemukan startup dengan perusahaan modal ventura ataupun investor lainnya, serta membantu menghubungkan startup dengan calon investor.

Menurutnya, hal ini dilakukan guna menciptakan kesetaraan peluang bisnis yang ideal. Sebab, data Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI) pada akhir 2021 menyebutkan sudah ada 1.190 startup di Indonesia di akhir 2021. Sekitar 39% berbasis di Jabodetabek, dan lebih dari 70 persen dari seluruh startup tersebut berada di Pulau Jawa.

Hanif Muchdatul Ayunda, Ketua Koordinator Pusat Pengembangan Kewirausahaan Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) Universitas Teuku Umar, Aceh, menyebutkan, SDM di kampusnya sebenarnya sudah relatif memadai dalam menyediakan layanan teknologi.

"Hanya akses, kesempatan kami di Aceh ini bisa dibilang masih kurang. Terutama akses atas informasi, peluang, dan terutama permodalan dalam penciptaan startup digital, yang masih sangat jauh dengan di Pulau Jawa," katanya.

Karenanya, ketika ada kesempatan kompetisi yang diadakan Belmawa Dikti Kemendikbud dan Kemenpora, UTU mengirimkan banyak proposal bidang kewirausahaan. Hal tersebut merupakan menjadi acuan bahwa semangat kewirausahaan mahasiswa di UTU sangat tinggi.

Menurut Hanif, pihaknya juga sudah digandeng Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Aceh serta BBPOM Aceh dalam sejumlah Kerjasama terkait. Akan tetapi, sekali lagi, untuk berkembang lebih luas untuk program IBT belum bisa dilakukan lebih maksimal.

"Ini menjadi tantangan bersama karena sebenarnya kan startup itu tak ada batasan jarak dan waktu. Semuanya bisa maju berkembang menyediakan layanannya kepada seluruh dunia tanpa melihat lokasinya dari mana," sambungnya. (Yoy)

Sumber : detikcom

Berita lainnya