Wednesday, 5-4-2023 15:27 219
Jika diminta berbicara atau presentasi ... reaksi pertama yang sering muncul adalah "waduh" atau "owh mateng aku".
Perlu energi besar untuk mengiyakan permintaan seperti ini. Tapi mau nolak ya gimana gitu.
Gak usah panik. Respon permintaan bicara atau presentasi dengan biasa saja. Kalau mau ya bilang mau, tapi kalau tidak mau atau tidak siap bilang saja mungkin lain kali.
Hal pertama yang dirasakan atas permintaan seperti ini biasanya rasa stres tertekan grogi bahkan takut. Semua orang akan merasakan hal yang sama bahkan yang sudah sering tampil atau profesional sekalipun.
Jika permintaan itu anda terima, sebenernya gak perlu merasa seperti itu asal tau cara meredam rasa yang menggelora ini.
Cara meredam stress saat mau bicara di depan publik atau presentasi :
1. Siapkan pelajari dan kuasai semua materi presentasi.
2. Pahami tentang acara yang akan dilaksanakan.
3. Sebelum tampil datanglah ke lokasi/ ruangan dan eksplorasi lokasi/ ruang dan kondisinya.
4. Pastikan tampilan anda cukup baik.
5. Kenali siapa yang akan mendengarkan anda.
Jika rasa stress masih ada ;
1. Atur nafas dengan tarik nafas panjang, tahan dan lepas pelan sampai habis. Lakukan berulang sampai rasa lebih tenang.
2. Minum air mineral untuk membantu menenangkan diri dan nikmati.
3. Obrol dengan beberapa peserta sebelum acara supaya anda bisa mengukur siapa rata rata orang yang akan kita hadapi.
4. Alihkan rasa stres ke jempol atau jari dengan menekan permukaan jari dengan pensil atau bolpoin. Sedikit rasa sakit di ujung jari akan mengalihkan rasa stres.
5. Ingat imbalan yang didapat dengan bicara atau presentasi ini.
6. Bayangkan bahwa audience sedang menunggu anda yang mereka anggap perlu dan penting mendengarkan anda.
7. Berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar dimudahkan dan dibimbing untuk tampil yang terbaik.
8. Munkin anda punya metode yang personal dan terbukti berhasil meredam gejolak rasa sebelum presentasi atau bicara depan publik.
Nah sekarang tinggal mencoba. Seringnya berlatih akan memudahkan penampilan kita
Oleh :
Yoyong Burhanudin SSos
Praktisi Komunikasi dan Media