3 Meninggal Puluhan Terinfeksi Virus Antraks Di Gunung Kidul

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut temuan kasus penyakit antraks di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, sudah dapat dikategorikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Sebab, ada kematian akibat penyakit tersebut.

Namun, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi mengatakan penetapan KLB merupakan kewenangan masing-masing pemerintah daerah.

"Secara definisi, sebetulnya sudah bisa disampaikan ya [KLB], karena ada kematian. Tetapi kembali lagi ini adalah kewenangan daerah ya untuk bisa menyatakan KLB atau bukan," kata Imran dalam konferensi pers secara daring, Kamis (6/7).

Adapun pembahasan terkait KLB tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No 1501 Tahun 2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan.

Dalam beleid itu disebutkan bahwa KLB yakni timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan/atau kematian yang bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah.

Imran menjelaskan antraks sudah menjadi penyakit endemis di DIY. Sejak 2016, penyakit ini sudah memakan korban, tapi tidak ada korban meninggal dunia. Namun pada 2023 ini, tercatat ada tiga kematian di Kab. Gunung Kidul akibat anthrax.

Ia mengatakan seorang warga yang meninggal suspek antraks. Sementara dua warga lainnya tidak diperiksa, tetapi diketahui memiliki kontak erat dengan sapi mati penyebab antraks.

"Selama ini yang menyerang antraks jenis kulit," ujarnya.

Sementara itu, Pemkab Gunungkidul belum menetapkan status KLB meskipun penyakit yang disebabkan bakteri itu merebak di Dusun Jati, Candirejo, Kecamatan Semanu. Menurut Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto, penyakit masih bisa dilokalisasi.

"Sementara belum ya karena bisa dilokalisasi di Jati dulu pasca ini hasil teman-teman survei ke lapangan langkah-langkah itu nanti kita selanjutnya seperti apa," kata Heru di Kantor Pemkab Gunungkidul, Rabu (5/7). (Yoy)

Sumber : CNN Indonesia