Saturday, 15-8-2020 08:39 96
Siang itu tampak sekelompok anak muda tengah mengumpulkan sejumlah ponsel bekas di salah satu tempat di Jalan Cigadung, Kota Bandung.
Rumah kayu menjadi tempat bagi para pemuda dan pemudi itu untuk membungkus ponsel bekas tersebut. Meski bekas, ponsel itu masih layak digunakan.
Akan tetapi, puluhan ponsel yang dikumpulkan itu bukan untuk mereka jual, namun akan diberikan kepada siswa-siswi yang membutuhkan untuk meringankan pembelajaran jarak jauh (PJJ) siswa yang tidak memiliki ponsel.
Program sosial menyumbang ponsel bekas untuk membantu meringankan PJJ siswa siswi ini digagas oleh pegiat bisnis angkut sampah berbasis online bernama Kangasoi.
Salah satu tim Kangasoi Syafira Pramesti mengatakan bahwa gerakan ini berangkat dari keprihatinan terhadap siswa-siswi yang terkendala gawai dalam melakukan PJJ selama pandemi covid-19 ini.
Gerakan ini awalnya ada di Jakarta, Syafira dan tim Kangasoi kemudian mencoba melakukan gerakan serupa di Kota Bandung, dengan tujuan yang sama, meringankan siswa-siswi yang tak memiliki ponsel untuk kepentingan PJJ.
Gerakan mengumpulkan ponsel bekas pun mulai dilakukan pada tanggal 19 juli lalu, melalui Instagram @kangasoi, wanita yang akrab disapa Fira ini, mulai mengunggah gerakan tersebut sebagai langkah awal sosialisasi.
Tentu syarat donasi ponsel bukanlah yang rusak, melainkan masih berfungsi dengan baik, memiliki jaringan 3G atau 4G, dan memiliki aplikasi penunjang belajar jarak jauh bagi siswa siswi.
Satu persatu respon dari para donatur pun berdatangan, sampai saat ini sudah ada sekitar 10 ponsel dan tab, serta satu laptop bekas. Memang jumlah itu belum seluruhnya, masih ada donatur yang berdonasi, akan tetapi barangnya belum ia terima.
"Kami menargetkam 30 ponsel untuk diberikan kepada adik-adik yang membutuhkannya untuk belajar jarahk jauh," kata Fira di Jalan Cigadung, Kota Bandung. (Yoy)
Sumber : kompas.com