Thursday, 18-4-2024 11:30 349
Hujan lebat yang terjadi di Dubai pada Senin (15/4) malam hingga Selasa (16/4) sore menyebabkan banjir di sejumlah area, mulai dari jalanan, bandara, mal, rumah, hingga apartemen. Hal itu karena hujan yang melanda Dubai beberapa hari ini merupakan curah hujan terbesar dalam 75 tahun terakhir.
Seorang warga Inggris yang pindah ke Dubai, Jake McCulloch pun membagikan ceritanya. Pria yang bekerja di bidang keuangan ini sudah pindah ke Dubai sejak November tahun lalu. Selama tinggal di Dubai, McCulloch belum pernah mengalami kejadian hujan lebat disertai banjir seperti yang terjadi beberapa hari ini.
Saat hujan lebat masih turun pada Selasa (16/4), ia harus menerjang banjir setinggi lutut menuju mobilnya untuk berangkat kerja di Dubai Marina. Dalam perjalanan pulangnya, ia melihat mobil yang terendam seluruhnya dan ada sekitar 50 mobil di pinggir jalan yang sudah tidak berfungsi sama sekali.
"Itu sangat gila. Saya belum pernah melihat hal seperti itu sebelumnya," ujarnya kepada PA news agency, dikutip dari The Irish News, Kamis (18/4/2024).
McCulloch tinggal di lantai 3 apartemen yang terdiri dari 4 lantai di kawasan Jumeirah Village Triangle. Ia menuturkan, kebanyakan apartemen di gedung itu mengalami kebocoran dan kebanjiran.
Kawasan apartemen di Dubai kebanjiran Foto: Jake McCulloch/PA news Agency via The Irish News
|
Bahkan atap unit apartemen tetangganya sampai roboh. Sementara kamar milik teman satu unitnya bocor dari bagian atap dan pintu, kemungkinan kamar temannya itu terendam air setinggi 1 inci.
"Di bagian basement dan bagian luar apartemen saya, airnya setinggi 2,5 meter. Semuanya terendam banjir," tuturnya.
Pada hari Selasa, saat hujan lebat masih melanda, di apartemennya sempat mati listrik selama 5 jam.
"Awalnya saya sangat terkejut dan tidak mengira hal tersebut akan menjadi sangat buruk. Saat air mulai masuk ke pintu masuk apartemen saya, semua orang mulai panik," ujarnya.
McCulloch mengatakan dirinya pergi ke basement gedung apartemennya untuk menolong penghuni lainnya yang sedang mengeluarkan barang-barangnya dari dalam mobil. Saat itu, air di basement apartemen sudah setinggi dada.
"Kami memindahkan mobil, mengambil peralatan bayi, banyak orang yang sangat stress. Kamu bisa melihat mereka sangat ketakutan dan banyak orang pergi semalam ke tempat lain (mengungsi)," paparnya.
Selain itu, imbas dari banjir di Dubai membuat akses internet dan listrik sempat terputus di kawasan lainnya yaitu di beberapa blok apartemen di kawasan Al Majaz, Sharjah. Kejadian itu terjadi sejak jam 3 dini hari waktu setempat. Warga apartemen juga terjebak di dalam unit rumah mereka karena lift yang tidak berfungsi akibat terendam banjir.
"Kami tidak bisa kemana-mana karena seluruh wilayah terendam banjir. Sebelumnya, kami biasa pergi ke mal atau berkeliling dengan mobil jika listrik di gedung kami mati. Kami memiliki hypermarket yang hanya berjarak 50 meter, tetapi kami tidak dapat pergi ke sana karena seluruh jalan terendam banjir, dan kami bahkan tidak melihat jalan setapak untuk berjalan ke hypermarket tersebut," kata Umm-e-Aiman, warga Sharjah seperti yang dikutip dari Khaleej Times.
Selain terjebak di apartemen, tanpa listrik mereka juga harus berhemat dalam menggunakan air.
"Tidak ada listrik di gedung kami sejak jam 3 pagi. Syukurlah, kami berhasil mengisi ember setelah listrik padam karena sekarang tidak ada pasokan air," tambahnya.
Warga lainnya yang juga menjadi korban banjir asal Mudon bernama Poonam Chawla mengungkapkan pemutusan internet di daerahnya bahkan sudah sejak pukul 7 malam pada hari Selasa. Beruntungnya listrik di rumah Poonam Chawla masih menyala.
"Setidaknya kami punya listrik, tapi sebagian masyarakat padam. Kami tidak dapat melakukan apa pun sekarang - kami juga tidak dapat pergi ke kedai kopi karena jalanan terendam banjir. Kami tidak bisa keluar dari kompleks ini karena air merembes ke kendaraan roda empat oleh karena itu, kami tidak bisa keluar rumah," ujarnya. (Yoy)
Sumber : detikcom