Gambar App
XSpace Radio
Dapatkan info lengkap disini

Kalau Pagi Dingin Banget, Kenapa Ya ?

Monday, 27-7-2020 11:13 281

Gambar Konten

Suhu dingin pada malam hari menjadi trending topic di Twitter pada Senin (27/7/2020) ini.

Sejumlah warganet memperbincangkan suhu dingin yang dirasakan di DKI Jakarta hingga Kota Bekasi pada hari ini. Pagi ini suhu udara di Cipinang Melayu, Jakarta Timur misalnya,tercatat  28 derajat celcius.

Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Hary T Djatmiko menyampaikan, udara dingin yang terjadi menandakan puncak musim kemarau akan datang.

“Fenemona suhu udara dingin merupakan fenomena alamiah yang biasa terjadi di bulan puncak musim kemarau pada Juli hingga Agustus,” kata Hary dalam keterangan tertulis, Senin ini.

Suhu dingin yang lebih terasa belakangan ini juga diperkirakan karena kandungan uap atmosfer yang cukup sedikit.

Kandungan uap atmosfer ini kata Hary, bisa terlihat dari tutupan awan yang tidak signifikan akhir-akhir ini. Menurut analisis dia, uap dan air merupakan zat yang cukup efektif menyimpan energi panas.

Rendahnya kandungan uap atmosfer ini menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan bumi ke luar angkasa pada malam hari ini tidak tersimpan di atmosfer dan energi yang digunakan untuk meningkatkan suhu atmosfer di atmosfer lapisan dekat permukaan bumi tidak signifikan.

“Hal inilah yang menyebabkan suhu udara di Indonesia saat malam hari di musim kemarau relatif lebih rendah dibandingkan musim hujan atau peralihan,” kata Hary.

Hary menilai puncak kemarau memang menyebabkan suhu udaranya lebih dingin dan permukaan bumi yang kering.

Kondisi demikianlah yang menyebabkan panas matahari akan lebih banyak terbuang ke angkasa.

“Itu yang menyebabkan suhu udara musim kemarau lebih dingin daripada musim hujan,” ucap dia.

Selain itu, bulan Juli ini juga adalah periode musim dingin di Australia. Sifat massa udara yang ada di Australia dingin dan kering. Hal itu menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia ke Indonesia yang dikenal sebagai Monsoon Dingin Australia berimplikasi pada penurunan udara yang cukup signifikan di malam hari.

Meski demikian, kata dia, saat ini belum merupakan puncak kemarau sehingga kondisi ini bukan merupakan kondisi yang paling signifikan.

"Diprakirakan pada Agustus dan awal September nanti kondisi dingin akan semakin terasa di wilayah Jawa, Bali, NTB, dan NTT,” ujar Hary. (Yoy)

Sumber : kompas.com

Berita lainnya

world-news
Raih Syurga Dengan Waqaf Al Quran

Wednesday, 17-9-2025 10:50 351

world-news
Jadi Kaya Sejahtera Dengan Amalan Langit

Wednesday, 17-9-2025 19:35 507

world-news
Sedekah Hasilkan Manfaat Berlipat Lipat

Friday, 11-4-2025 10:05 542