Monday, 10-7-2023 16:08 229
Sebuah keajaiban terjadi ketika mahasiswi asal Spanyol yang sedang menjalani program pertukaran pelajar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB), Ana BR, berhasil ditemukan selamat setelah mengalami insiden terseret ombak saat menjalankan kegiatan di Pantai Jembatan Panjang, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.
Sebelumnya, kejadian nahas tersebut terjadi saat Ana sedang menikmati suasana pantai bersama teman-temannya pada hari Sabtu (8/7/2023). Mendadak, ombak besar melanda pantai dan menyapu Ana beserta 4 orang lainnya (1 WNA dan 3 WNI) yang tengah berada di sekitar.
Anggota Pengabdian Masyarakat (Pengmas) FK-UB, dr. Aurick Yudha Nagara, yang turut bertugas di lokasi kejadian, menceritakan kisah perjuangan hidup Ana dalam usahanya untuk menyelamatkan diri usai terseret ombak ganas. Menurutnya, dalam situasi yang mencekam, Ana tetap menjaga ketenangan dan berpegangan pada papan kayu yang mengapung, untuk menghindari kemungkinan tenggelam yang mengintainya.
“Ana mengaku berhasil bertahan hidup setelah berenang ke tepi pantai yang tak berpenghuni dan bertahan hingga menjelang matahari terbit. Dia membuat lubang pasir untuk beristirahat, menghangatkan tubuh, dan untuk tidur di pantai tersebut selama semalam,” ungkap Aurick, Senin (10/7/2023).
Dari informasi dr. Aurick, Ana pun menceritakan momen ketika dia melihat cahaya senter dari kejauhan, yang memberikan secercah harapan dalam gelapnya perjuangannya untuk menanti kembali ke daratan di Pantai Jembatan Panjang.
“Esoknya setelah bermalam, Ana dengan penuh ketekunan berusaha mencari pertolongan dengan berjalan kaki mengikuti jalan setapak kecil selama empat hingga lima jam. Akhirnya, dia bertemu dengan seorang warga yang kemudian membawanya ke posko penyelamatan,” jelas Aurick.
Lebih lanjut, Aurick menyampaikan bahwa setelah berhasil ditemukan pada Minggu (9/7/2023) kemarin, pihak tim SAR dan Pengmas FK-UB lantas membawa Ana menuju Puskesmas Bantur untuk diberikan penanganan lebih lanjut.
“Ketika itu, kami segera melanjutkan pemeriksaan dan memberikan perawatan di Puskesmas Bantur untuk mengatasi dehidrasi sedang dan luka yang dialami oleh Ana,” tegas Aurick.
Sementara saat ini, menurut Aurick, Ana sedang menjalani perawatan intensif di RS-UB setelah sebelumnya mendapatkan perawatan di Puskesmas Bantur. “Kami dan tim operasi SAR masih berlanjut mulai malam kemarin sampai saat ini untuk mencari 3 korban lainnya, dengan upaya maksimal, dengan menyusuri garis pantai yang luas,” tutupnya.
Di sisi lain, Tim SAR Pantai Selatan Rescue juga telah berhasil menemukan Muhammad Ruspandi (Pendik) salah seorang tour leader yang ditemukan selamat pada Sabtu (9/7/2023) sore itu, Pendik ditemukan mengapung di lautan dengan jarak 0,5 mil dari lokasi kejadian.
Pendik mengaku, telah berulang kali dihantam ombak besar, dan sempat menemukan sesosok mayat, akan tetapi, ia mengatakan tidak menahu terkait identitas mayat tersebut, yang diingatnya mayat itu mengenakan pakaian hitam.
“Saya pegang kaki mayat tersebut, dan saya angkat. Tetapi ombak kembali menerjang dan saya sudah lemas sehingga mayat itu lepas. Saya terus memegang kayu, dan mengikuti arus. Kemudian ada pula, dan saya lihat ada orang memancing, saya berteriak sebisa mungkin, dan mereka ternyata mendengar. Jadi saya berenang sebisa mungkin. Tetapi saya tidak mampu menahan arusnya. Saat itulah saya lemas dan hanya bisa pasrah pada Tuhan,” jelas Pendik.
Diakhir, Pendik menyampaikan, di tengah kepasrahannya, kemudian mendadak datang tim penolong ke lokasi tempatnya mengapung, diduga, tim penolog tersebut menghampirinya atas petunjuk dari pemancing yang pertama kali melihat Pendik. Akhirnya, Pendik mampu untuk dievakuasi menggunakan perahu kecil, dan dibawa ke daratan Pantai Jembatang Panjang. (Yoy)
Sumber : Lenteratoday
Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH