Friday, 12-2-2021 17:16 73
Disneyland kehilangan pendapatan US$ 2,6 miliar, setara Rp 36,3 triliun (kurs Rp 13.986/US$) selama kuartal terakhir 2020. Itu akibat pembatasan kunjungan di taman hiburan terbuka dan penutupan taman hiburannya di California.
Saat ini tidak ada batas waktu untuk pembukaan kembali Disneyland. Sebab, negara bagian California tidak mengizinkan taman hiburan dibuka kembali sampai kasus virus Corona (COVID-19) turun seperti yang diharapkan.
Tentu saja, pihak Disney berharap bisa kembali membuka taman hiburannya demi memperbaiki arus kas perusahaan.
"Di mana kami dapat membuka kembali taman hiburan kami dengan kapasitas terbatas, para tamu secara konsisten menunjukkan kemauan dan keinginan untuk mengunjungi, yang kami yakini merupakan bukti fakta bahwa mereka merasa yakin dengan protokol kesehatan dan keselamatan yang kami miliki," kata CEO The Walt Disney Company, Bob Chapek melansir CNBC, Jumat (12/2/2021).
Pendapatan di segmen taman, pengalaman, dan produk Disney turun 53% menjadi US$ 3,58 miliar.Perusahaan mengatakan pandemi COVID-19 menyebabkan kerugian pada divisi tersebut sekitar US$ 2,6 miliar. Itu tercatat sebagai pendapatan operasional yang hilang selama kuartal akhir.
Saat taman hiburan memperluas kapasitas dan dibuka kembali, Chapek mengatakan akan ada beberapa tingkat jarak sosial dan pemakaian pelindung muka (face shield) untuk sisa tahun ini.
"Dr. Fauci mengatakan sebelumnya bahwa dia berharap ada vaksin untuk semua orang yang menginginkannya paling lambat April tahun ini," kata Chapek.
"Jika itu terjadi, itu pengubah permainan, dan itu dapat mempercepat harapan kami dan memberi orang kepercayaan diri bahwa mereka perlu kembali ke taman," tambahnya. (Yoy)
Sumber : detik.com