Gambar App
XSpace Radio
Dapatkan info lengkap disini

Pertamax Green 95, BBM Jenis Baru Pertamina

Monday, 3-7-2023 21:03 301

Gambar Konten

BBM jenis baru, Bioetanol hasil campuran Pertamax RON 92 dengan etanol 5 persen yang berasal dari bahan nabati molases tebu rencananya bakal meluncur bulan Juli ini.

Penggunaan Bioetanol diklaim lebih ramah lingkungan dibanding bahan bakar lainnya. Namun, di sisi lain ternyata penggunaan Bioetanol memiliki dampak buruk.

Lantas, apa saja kekurangan penggunaan Bioetanol?

Salah satu dampak buruk penggunaan Bioetanol adalah berkurangnya jarak tempuh kendaraan. Hal ini disebabkan oleh molekul etanol yang mengandung nilai energi lebih sedikit daripada bensin murni, mengutip Bell Performance.

Nilai energi dalam bahan bakar minyak bumi adalah fungsi dari jumlah ikatan karbon dalam molekul. Molekul bensin jauh lebih panjang dengan lebih banyak ikatan karbon daripada molekul etanol kecil, jadi Anda memiliki lebih sedikit potensi energi dalam bahan bakar campuran itu.

Etanol murni memiliki nilai BTU kotor 35 persen lebih rendah dari jumlah setara bensin. Sebagian besar mobil tidak menggunakan etanol murni, faktanya menggunakan konsentrasi etanol lebih tinggi dari 15-20 persen dapat menyebabkan kerusakan karena mesin harus disesuaikan untuk memperhitungkan sifat pembakaran yang berbeda dari konsentrasi tersebut.

Campuran E10 yang umum ditemukan hanya memiliki 10 persen etanol, sehingga penurunan nilai energi yang sebenarnya lebih banyak di sepanjang garis 3,5 persen sampai 5 persen.

Dampak buruk etanol lainnya adalah dapat menyerap air. Etanol murni memiliki kemampuan yang kuat untuk menyerap air dari atmosfer di sekitarnya.

Ini juga berlaku untuk campuran yang terbuat dari etanol murni dan bensin. Etanol memiliki daya tarik yang kuat terhadap air sehingga produsen bahan kimia bahkan tidak dapat menjual etanol murni 100 persen, karena akan selalu ada sedikit air. Daya tarik air merupakan masalah yang lebih besar bagi pengguna laut E10-E85 daripada bagi pengemudi di jalan raya.

Saat air terakumulasi dalam bahan bakar atau tangki penyimpanan, air akan tenggelam ke dasar tangki karena air lebih berat daripada bahan bakar. Ini kemudian berkontribusi pada berbagai masalah seperti munculnya bakteri dan jamur.

Bakteri dan jamur membutuhkan fase air yang terakumulasi untuk tumbuh dan berkembang dalam tangki penyimpanan bahan bakar. Bakteri hidup di antara air dan bahan bakar serta memakan kedua bahan tersebut, tumbuh dan berkembang biak serta mengeluarkan produk sampingan yang berbahaya dari siklus hidupnya.

Jika serangan terjadi, ini akan membuat masalah seperti korosi, penyumbatan filter, dan penurunan kualitas bahan bakar. Namun, campuran etanol seperti bensin, cenderung digunakan lebih cepat daripada bahan bakar solar yang disimpan, sehingga hal ini tidak terlalu menjadi masalah dalam praktiknya.

Selain itu, campuran etanol akan menciptakan pemisahan fase. Ini berarti 'fase' etanol terpisah dari 'fase' bensin dan menghasilkan dua lapisan dari dua senyawa yang berbeda, bukan campuran homogen bensin dan etanol.

Pada titik ini etanol akan tenggelam di bawah fase bensin dan bercampur dengan air yang terakumulasi lagi, membuat campuran fase etanol-air yang berada di bagian bawah tangki tempat saluran pengambilan bahan bakar berada.

Bahan bakar etanol yang telah dipisahkan fasenya tidak dapat disatukan kembali karena etanol dan air telah menyatu menjadi lapisan yang mulus.

Diluncurkan bulan ini

BBM jenis baru ini diberi nama Pertamax Green 95 dan Pertamina bakal menjualnya bulan Juli ini. Perusahaan belum merilis harga resmi BBM ini, tapi diperkirakan di kisaran BBM sekelas RON 95, yakni Rp13 ribuan.

Hal tersebut seperti yang sudah disampaikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. Menurutnya Pertamax Green 95 kemungkinan bakal dijual setara produk BBM RON 95 yang ada di pasaran saat ini.

Usai kenaikan harga BBM dari berbagai penyedia per 1 Juli 2023, BBM RON 95 seperti Shell V Power saat ini harganya Rp13.780 per liter. Sedangkan BP Ultimate dijual Rp13.400 per liter.

Saat ini Pertamina belum menjual BBM RON 95. Pertamax Green 95 bakal mengisi celah itu yang sebelumnya diisi Pertamax Plus, penjualan BBM RON 95 itu sudah dihentikan pada 2016.

VP Corporate Communication Pertamina Djoko Santoso mengatakan Pertamax Green 95 akan meluncur bulan Juli ini. Kendati begitu, belum ada tanggal pasti yang disampaikan.

"Rencananya Juli (launching)," kata Fadjar kepada CNNIndonesia.com  pekan lalu. (Yoy)

Sumber : CNN Indonesia

Berita lainnya