Thursday, 13-4-2023 23:38 199
Ratusan warga Kabupaten Magetan, masih berharap kepada kegiatan pasar murah yang digelar oleh bulog untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok menjelang lebaran. Kegiatan pasar murah Disperindag Provinsi Jawa Timur yang digelar di halaman UPT LIK Kabupaten Magetan diserbu ratusan warga yang kebanyakan berprofesi sebagai penganyam bamboo kerajinan caping dan besek.
Kepala UPT Industri Kulit dan Produk Kulit Magetan, Muhammad Hamid Pelu mengatakan, komoditas yang bisa dibeli masyarakat dalam kegiatan pasar murah diantaranya beras yang dijual Rp 42.000/5kg, gula pasir Rp 13.500/kg, minyak goreng Rp 13.000/ltr, telur Rp 23.500/kg, bawang merah Rp 20.000/kg, dan bawang putih cutting Rp 26.500, serta bawang putih biasa yang dijual dengan harga Rp 22.500/kg.
Kegiatan pasar murah jelang lebaran rencananya akan dilaksanakan selama 3 hari dengan jumlah beras medium yang disediakan setiap hari sebanyak 1 ton. Persediaan beras tersebut dperkirakan mampu melayani sekitar 150 warga kurang mampu. Meski saat ini telah masuk musim panen, namun antusiasme warga Magetan masih cukup tinggi untuk mendapatkan beras murah.
“Kita kerjasama dengan bulog, kita menjual beras 5 kilogram itu Rp 42.000 jadi jauh lebih murah dibandingkan harga pasar. Sedang gula pasir kita jual Rp 13.500 minyak goreng kita jual minyak goreng minyak kita kita jual Rp 13.000. Tadi kita tidak jual paket, tapi karena antusiasme masyarakat banyak kita buat beras 5 kilo dan minyak atau gula dengan total Rp 55.500,” ujarnya.
Sumarmi salah satu warga Candirejo yang ikut ngantri membeli beras bulog mengaku sangat terbantu dengan adanya pasar murah beras bulog mengingat dari pekerjaannya di pasar menjual kerajinan anyaman bambu penghasilannya hanya cukup untuk bertahan hidup. Dengan adanya beras murah dari bulog dia mengaku bisa meringankan kebutuhannya mengingat dia juga tak memiliki sawah sehingga kebutuhan beras bergantung kepada pembelian di pasar.
“Lebih murah sangat membantu, kalau diluar beras Rp 60.000. Ini Rp 55.000 sudah satu paket sama minyak. Sawah kita tidak punya, sawahnya dipasar,” katanya. (DmS)