Gambar App
XSpace Radio
Dapatkan info lengkap disini

YKPN Jatim Gunakan Mulsa Naikkan Kinerja Pertanian

Wednesday, 17-3-2021 08:39 91

Gambar Konten

Yayasan Kedaulatan Pangan Nusantara (YKPN) Jawa Timur akan menggunakan produk inovatif produksi dalam negeri guna mendukung upaya Pemerintah mewujudkan lumbung pangan dan kesejahteraan petani serta meningkatkan kinerja pertanian.

Sebagai pilot project penggunaan teknologi itu, YKPN Jawa Timur (Jatim) akan memanfaatkan lahan hektaran di Kabupaten Mojokerto.

"Lahan kami puluhan hektar di Mojokerto siap ditanami komoditi pertanian, dengan memadukan produk inovatif bersama dengan KTG. Selain untuk memenuhi kebutuhan pangan, nantinya di lahan itu bisa digunakan sebagai edukasi atau praktik lapangan bagi mahasiswa dan petani yang mau upgrade pengetahuannya di bidang pertanian," kata Dr Ir Jamhadi, MBA, sebagai Ketua YKPN Jawa Timur.

Jamhadi yang pernah 2 periode menjabat Ketua Kamar Dagang Dan Industri (KADIN) Kota Surabaya ini menyebutkan, sektor pertanian menjadi sektor yang tumbuh positif selama pandemi covid-19 disaat beberapa sektor lain mengalami kontraksi atau tumbuh negatif.

Dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS),produk domestik bruto (PDB) pertanian pada kuartal IV 2020 tumbuh sebesar 2,59% secara year on year (yoy).

"Selama pandemi covid-19 pada tahun 2020, dari 6 besar penyumbang ekonomi terbesar, hanya sektor pertanian yang mencatatkan pertumbuhan positif. Sedangkan sektor industri, perdagangan, konstruksi, transportasi, dan akomodasi makan minum semuanya mengalami kontraksi," ujar Jamhadi.

Menurut Jamhadi, pertumbuhan sektor pertanian itu juga diiringi peningkatan berdasarkan lapangan usaha. Kata CEO PT Tata Bumi Raya ini, lapangan usaha sektor pertanian mengalami pertumbuhan sebesar 1,75%. Sedangkan untuk lapangan usaha pertambangan, industri, konstruksi, perdagangan dan lainnya semua negatif.

"Target kami, melalui kemitraan dengan PT KTG ini, produktivitas dan kualitas panen meningkat, sehingga petani sejahtera dan impor komoditi pertanian berkurang. Dengan demikian, kinerja ekspor pertanian ditargetkan juga bisa meningkat dari tahun 2020 yang tercatat naik 13,98 persen dengan nilai total ekspor non migas senilai US$ 155,00 miliar," kata Jamhadi dengan penuh optimis.

Pada kesempatan yang sama, dari PT KTG memaparkan sejumlah masalah di dunia pertanian. Diantaranya ialah lahan pertanian berkurang 10% per tahun, 76% petani hanya memiliki akses lahan seluas 0,2 ha, dan 70% masyarakat tinggal diperkotaan sehingga konversi lahan tinggi.

Imbasnya, pada tahun 2020, sebanyak 23% petani berada di garis kemiskinan karena harga jual panen sangat fluktuatif, sehingga tingkat spekulasi semakin tinggi.

Bersama YKPN Jatim, dia yakin bisa memberi solusi terkait beberapa masalah di dunia pertanian tersebut. Diantara solusi itu seperti pemakaian mulsa saat proses on farm. PT KTG merupakan perusahaan dibawah pimpinan Hermanto Tanoko yang memproduksi lembaran plastik dan berdiri sejak awal tahun 2014.

Hermanto Tanoko ialah pengusaha sukses yang mendirikan Tancorp Group, dengan unit usahanya Avian Cat, air kemasan CLEO, Tanrise, Vasa Hotel, dan lainnya.

Jamhadi bersama Owner KTG

Mulsa merupakan produk inovasi dari PT KTG, yang terdiri dari mulsa hitam perak, mulsa super kilap, mulsa plong, mulsa natural UV, selang irigasi, embung mini. Selain dijual umum, produk dari PT KTG ini tak jarang digunakan Pemda untuk pengembangan pertanian.

"Mulsa untuk tanaman holtikultura sangat efektif mengurangi serangan hama seperti thrips, mempercepat proses foto sintesis karena sinar yang dipantulkan dari mulsa lebih banyak, sangat efektif dalam pengendalian gulma," ujarnya.

Di musim hujan seperti ini, pemakain mulsa berfungsi melindungi tanaman dari hujan dan membantu mengurangi serangan hama dan jamur. Mulsa yang bisa digunakan ialah mulsa sungkup. Keunggulan mulsa PT KTG selain tidak mudah robek, juga sudah disediakan bolongannya.

"Mulsa ini sangat cocok untuk tanaman holtikultura dan sayuran. Karena itu, bersama YKPN Jatim kami ingin menunjukkan teknologi dan inovasi pertanian ini di Mojokerto. Pemakaian mulsa ini bisa menghemat konsumsi air hingga 30%, hemat waktu, efisiensi biaya dan tenaga kerja, pertumbuhan seragam, lahan bersih dari sampah plastik," ujarnya. (did-yoy)

Sumber : m.prorakyat.co

Berita lainnya